Senin, 22 Juli 2024

Hakikat Kerjasama

 



Oleh: Mujianto, M.Pd.

 

Sering kita melihat suatu kegiatan sukses dilaksanakan, lembaga berhasil menjalankan programnya, ataupun perusahaan semakin maju perkembangannya. Kita pun berasumsi bahwa keberhasilan dan kesuksesan tersebut karena hasil dari kumpulan atau kerjasama banyak pihak atau stakeholder di manajemen tersebut. Apakah ya seperti itu? Jawabannya belum tentu.

Dalam praktiknya kadangkala kesuksesan suatu tim tidak dari banyak unsur. Namun, dari satu atau dua unsur yang nampak berperan lebih, sehingga berpengaruh dalam kesuksesan tim. Namun, demi terkesan bijak, maka disampaikanlah, bahwa keberhasilan itu karena kerjasama banyak pihak.  

Menurut KBBI, kerjasama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah, dan sebagainya) untuk mencapai tujuan bersama.

Menurut Prof. Dr. Rachmat Hidajat, kerjasama merupakan suatu proses saling membantu dan bekerjasama melalui pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas.

Melihat dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan, bahwa kerjasama adalah suksesnya dan terjalankannya masing-masing tugas yang sudah terbagi. Istilah lainnya, tupoksi masing-masing anggota tim sudah dikerjakan. Sehingga kalau ada satu, dua bahkan lebih anggota tim yang belum melaksanakan tupoksinya, maka keberhasilan tim itu hakikatnya bukan dari kerjasama, tapi karena ada unsur yang dominan, sehingga keberhasilan tetap menghampiri. Yang lain bisa dikatakan hanya nunut atau penggembira karena tidak berpengaruh bahkan mengurangi keberhasilan.

            Ada ilustrasi sederhana yang mendukung gambaran kesimpulan di atas, yaitu sebuah tim sepak bola. Tim sepak bola sudah tersusun beberapa bagian dengan tugasnya masing-masing. Seperti pelatih dengan kemampuan meracik dan strategi mengolah tim, penyerang dengan naluri mencetak golnya, penjaga gawang dengan kemampuan menjaga gawangnya, begitu juga dengan pemain tengah, pemain belakang dll. Bila kerjasama terjadi, setiap unsur menjalankan tugasnya dengan maksimal. Betapa luar biasanya tim ini.

Namun, tidak bisa dipungkiri keberhasilan tim sepak bola ini akan tetap datang, walau ada unsur yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Seperti pelatihnya tidak hebat, tetapi karena pemainnya cerdas, sehingga di lapangan dapat mengambil tindakan yang tepat. Begitu juga ketika penyerang tidak bisa menjebolkan gawang lawan, tetapi karena penjaga gawang timnya sendiri ini hebat, sehingga tidak kebobolan. Maka kekalahan tim ini pun tidak terjadi.

Sobat, itulah hakikat kerjasama. Dibangun dari kumpulan kerja masing-masing individu yang sungguh-sungguh mengerjakan tugasnya, bukan dimaknai seperti halnya gotong-royong. Dengan demikian, kita harus ambil bagian. Tentunya dengan menjalankan peran kita dengan sebaik mungkin. Kita tidak tega melihat teman kita berjuang sendirian. Kita pun tentu tetap ingin disebut pemain, bukan penonton.

Allah SWT. berfirman di dalam surat at-Taubah ayat 105 “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” Semoga bermanfaat!

Surabaya, 22 Juli 2024