Sabtu, 01 Mei 2021

Ramadan, Keluarga, dan Takwa

 


Oleh Mujianto, M.Pd.

            Ramadan kali ini masih sama seperti tahun lalu. Kemeriahan masih ragu-ragu ditampakkan. Walaupun seperti itu, di tengah pandemi Covid-19 yang masih menghantui, keceriaan dan semangat mengisi bulan Ramadan tidak boleh pudar. Ya, ibadah Ramadan di rumah saja bersama keluarga.

            Ramadan adalah momentum yang luar biasa. Bulan ibadah dan perubahan diri menjadi lebih baik. Bulan yang mengajarkan umat Islam untuk memperbaiki hubungannya dengan Tuhan Sang Pencipta dan hubungan sesama manusia. Manusia diajarkan semakin dekat dengan Allah SWT. dan menumbuhkan empati serta kepekaan sosial di dalam kehidupan bermasyarakat.

            Namun, yang menjadi pertanyaan. Di tengah pandemi saat ini, mampukah rumah menjadi sarana agar hikmah Ramadan bisa tercapai? Mampukah keluarga di rumah menjadi penuntun membentuk pribadi yang bertakwa?

            Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Yang pertama, memaknai keluarga benar-benar sebagai institusi pendidikan. Dahulu dan sampai sekarang keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama dalam mengembangkan kepribadian anak.

Pada Ramadan ini, kesempatan untuk berkumpul bersama lebih besar. Anggota keluarga menjalankan ibadah bersama di rumah. Setiap anggota keluarga mengambil peran untuk kesuksesan dan mencapai tujuan bersama. Sang ayah belajar menjadi imam salat yang baik, begitu juga dengan anggota keluarga yang lain belajar menjadi makmum yang baik. Kegiatan ibadah di bulan Ramadan begitu mudah dijalankan karena anggota saling mendukung dan menguatkan.

Sejalan dengan firman Allah SWT. pada surah at-Tahrim ayat 6 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka …” Ayat ini menjadi motivasi khususnya bagi sang ayah agar mengajari dan mendidik anggota keluarganya menuju pemahaman Islam yang benar.

Yang kedua, memaknai keluarga sebagai medan rekreasi. Keluarga sebagai tempat refreshing bagi anggotanya untuk memperoleh afeksi, ketenangan, dan kegembiraan. Ibadah Ramadan bersama keluarga, tidak hanya memberikan kesegaran jasmani, dan kejernihan hati, tapi juga mengembalikan nilai keharmonisan keluarga. Selama Ramadan anggota keluarga bisa melakukan kegiatan sesuai hobinya. Anak-anak bisa diajak ke pengalaman baru. Seperti, menyiapkan makan sahur atau berbuka bersama.

Yang ketiga, memaknai keluarga sebagai sumber komitmen. Ramadan di rumah saja memunculkan komitmen baru. Anggota keluarga beriktikad akan lebih baik dari waktu-waktu yang lalu. Berusaha istikamah bahkan meningkatkannya. Kedatangan bulan penuh berkah ini benar-benar menjadi kesempatan besar untuk meraih ketakwaan kepada Allah SWT. Jika Ramadan sebelum pandemi pengaruh lingkungan begitu besar terhadap motivasi dalam beribadah, kali ini tidak. Semangat itu lebih kuat karena tumbuh dari diri sendiri dan keluarga.

Ramadan tahun ini jangan hanya dipandang tidak biasa. Sebagai insan yang baik, akan memahami bahwa tidak ada sesuatu peristiwa yang bersifat kebetulan. Ada makna dan hikmah tersembunyi yang sudah digariskan oleh Allah SWT. Bergantung kita mampu atau tidak menggapainya. Yuk, menjalankan puasa Ramadan dengan tetap ceria walau di rumah aja!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar