Oleh Mujianto, M.Pd.
Ramadan kali ini
masih sama seperti tahun lalu. Kemeriahan masih ragu-ragu ditampakkan. Walaupun
seperti itu, di tengah pandemi Covid-19 yang masih menghantui, keceriaan dan
semangat mengisi bulan Ramadan tidak boleh pudar. Ya, ibadah Ramadan di rumah saja
bersama keluarga.
Ramadan adalah
momentum yang luar biasa. Bulan ibadah dan perubahan diri menjadi lebih baik.
Bulan yang mengajarkan umat Islam untuk memperbaiki hubungannya dengan Tuhan
Sang Pencipta dan hubungan sesama manusia. Manusia diajarkan semakin dekat dengan
Allah SWT. dan menumbuhkan empati serta kepekaan sosial di dalam kehidupan
bermasyarakat.
Namun, yang
menjadi pertanyaan. Di tengah pandemi saat ini, mampukah rumah menjadi sarana
agar hikmah Ramadan bisa tercapai? Mampukah keluarga di rumah menjadi penuntun
membentuk pribadi yang bertakwa?
Ada beberapa
langkah yang bisa dilakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Yang pertama,
memaknai keluarga benar-benar sebagai institusi pendidikan. Dahulu dan sampai
sekarang keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama
dalam mengembangkan kepribadian anak.
Pada Ramadan ini, kesempatan untuk berkumpul bersama lebih besar. Anggota
keluarga menjalankan ibadah bersama di rumah. Setiap anggota keluarga mengambil
peran untuk kesuksesan dan mencapai tujuan bersama. Sang ayah belajar menjadi
imam salat yang baik, begitu juga dengan anggota keluarga yang lain belajar
menjadi makmum yang baik. Kegiatan ibadah di bulan Ramadan begitu mudah
dijalankan karena anggota saling mendukung dan menguatkan.
Sejalan dengan firman Allah SWT. pada surah at-Tahrim ayat 6 yang
artinya “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka …” Ayat ini menjadi motivasi khususnya bagi sang ayah agar mengajari
dan mendidik anggota keluarganya menuju pemahaman Islam yang benar.
Yang kedua, memaknai keluarga sebagai medan rekreasi. Keluarga
sebagai tempat refreshing bagi anggotanya untuk memperoleh afeksi,
ketenangan, dan kegembiraan. Ibadah Ramadan bersama keluarga, tidak hanya
memberikan kesegaran jasmani, dan kejernihan hati, tapi juga mengembalikan
nilai keharmonisan keluarga. Selama Ramadan anggota keluarga bisa melakukan
kegiatan sesuai hobinya. Anak-anak bisa diajak ke pengalaman baru. Seperti,
menyiapkan makan sahur atau berbuka bersama.
Yang ketiga, memaknai keluarga sebagai sumber komitmen. Ramadan di
rumah saja memunculkan komitmen baru. Anggota keluarga beriktikad akan lebih
baik dari waktu-waktu yang lalu. Berusaha istikamah bahkan meningkatkannya. Kedatangan
bulan penuh berkah ini benar-benar menjadi kesempatan besar untuk meraih
ketakwaan kepada Allah SWT. Jika Ramadan sebelum pandemi pengaruh lingkungan
begitu besar terhadap motivasi dalam beribadah, kali ini tidak. Semangat itu lebih
kuat karena tumbuh dari diri sendiri dan keluarga.
Ramadan tahun ini jangan hanya dipandang tidak biasa. Sebagai insan
yang baik, akan memahami bahwa tidak ada sesuatu peristiwa yang bersifat
kebetulan. Ada makna dan hikmah tersembunyi yang sudah digariskan oleh Allah
SWT. Bergantung kita mampu atau tidak menggapainya. Yuk, menjalankan puasa Ramadan
dengan tetap ceria walau di rumah aja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar