Oleh Mujianto, M.Pd.
“Terkadang kehidupan yang Anda keluhkan adalah kehidupan yang
didambakan banyak orang.”
(Maqalah)
Kelelahan
pasti pernah dirasakan oleh setiap orang. Jika datang lelah, bolehlah kita istirahat,
walau sejenak. Bisa dengan duduk santai di kursi atau di manapun itu. Karena
dengan beristirahat, kita bisa tahu bagian mana yang lelah, dan bagian mana
yang salah. Dengan beristirahat, kita dapat mengumpulkan energi untuk berlari
kembali, menyongsong esok hari dengan langkah yang lebih optimis.
Tubuh kita terdiri atas jiwa dan raga. Kedua
hal ini juga bisa merasakan kelelahan.
Merawat dan mengistirahatkan jiwa juga sama pentingnya dengan menjaga kesehatan
raga kita. Terkadang, justru kelelahan mental yang tidak kita sadari dapat menyebabkan
perasaan sedih dan gelisah.
Setiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda untuk bisa memperoleh ketenangannya. Ada yang merasa nyaman dengan liburan bersama keluarga atau orang terkasihnya, berkumpul dengan komunitas, juga ada yang sekedar tidur yang lebih panjang dan berkualitas.
Sahabat, ada
makna yang terkandung dari waktu istirahat kita. Istirahat yang berkualitas. Seperti
yang dilakukan para sahabat Rasulullah Saw. Karena kebiasaannya ketika mengistirahatkan
tubuhnya, juga mengistirahatkan egonya, kesedihannya, kemarahannya, prasangka buruk terhadap orang lain, yang seakan mendapatkan karunia lebih banyak dari dirinya, dan sifat-sifat
negatif yang lain. Mereka, para sahabat beristirahat dalam tetesan air mata dan penuh rasa syukur.
Sahabat, selama
kita masih diberi nyawa, hidup harus terus berjalan. Kita punya keyakinan bahwa
Allah SWT. akan menunjukkan jalan dan sudah menyiapkan skenario terbaik untuk
kebahagiaan kita. Namun jangan lupa, istirahatlah sejenak!
Surabaya, 13 Agustus 2024
Betul kang, sebagai bentuk syukur kita menjaga kesehatan tubuh baik jasmani dan rohani dengan cara istirahat.
BalasHapusSiap 👍👍👍
BalasHapus