Oleh Mujianto, M.Pd.
“Tidak akan pernah kembali waktu yang telah
berlalu”
(Maqalah)
Setiap dari kita memiliki waktu yang sama. Yaitu 24 jam dalam satu hari. Semua orang mengetahui hal itu, tapi tidak semua orang bisa menggunakan waktunya dengan baik.
Kita kadang tersadar betapa
berharganya waktu saat kita dihadapkan pada permasalahan yang sulit. Seperti
tugas pekerjaan yang menumpuk, memersiapkan momen ujian, berbagi waktu antara
pekerjaan dengan keluarga, apalagi kalau ada yang dirawat di rumah sakit, dll.
Kajian
tentang memanfaatkan waktu sudah sering kita dengar. Allah SWT. pun sudah
mengingatkan dalam al-Qur’an surat al-Asr. Apabila waktu tidak digunakan dengan
baik, maka seseorang itu akan mengalami kerugian dan celaka nantinya.
Orang cerdas pasti akan mampu mengatur dan menghargai waktu dengan sebaik-baiknya. Karena bagi mereka waktu bisa mengantarkan ke jalan kesuksesan, jika ia bisa mengendalikan dan mengisinya dengan suatu yang produktif.
Bersahabat dengan Waktu
Layaknya
sahabat, waktu sangat kita perhatikan, tidak jauh, selalu dekat dan membantu
kita dalam kebaikan. Ada beberapa cara agar kita senantiasa bersahabat dengan
waktu. Pertama, genggam dan
ajaklah waktu untuk menemani mencapai tujuan dan impian hidup kita. Setiap kali
kita menggunakan waktu dengan efektif, kita melangkah lebih dekat ke arah
impian hidup kita. Kedua, waktu adalah sarana pengembangan diri. Dalam
24 jam sehari, kita dapat meningkatkan kompetensi dan nilai kita. Baik dalam
karir maupun kehidupan pribadi. Seperti belajar keterampilan baru, membaca
buku, kursus dll. Ketiga, menambah kualitas hidup lebih baik. Kualitas
hidup seseorang bisa dilihat dari cara mengatur waktu. Waktu untuk keluarga,
pekerjaan, rekreasi, juga bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Keempat,
menjaga kesehatan. Kesehatan adalah energi untuk mencapai tujuan. Kita bisa
menjaganya dengan olahraga rutin, istirahat yang cukup dan tidur yang
berkualitas.
Tulisan
singkat ini saya tutup dengan ungkapan yang sudah populer tentang berharganya
sebuah waktu dan gambaran seberapa meruginya sebuah keterlambatan.
“Jika kamu ingin tahu betapa berharganya 1
menit waktu, bertanyalah pada seseorang yang hampir tertinggal keberangkatan
pesawatnya.”
“Jika kamu ingin tahu betapa berharganya 1
detik waktu, bertanyalah pada seseorang yang selamat dari kecelakaannya.”
“Jika kamu ingin tahu betapa berharganya 1 milidetik waktu, bertanyalah pada seorang atlet yang memenangkan perlombaan larinya.” Semoga bermanfaat.
Surabaya, 13 Agustus 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar